
Fakta Reynhard Sinaga pemerkosa terbanyak di Inggris
Fakta Reynhard Sinaga pemerkosa dengan korban terbanyak sepanjang sejarah Inggris dan berakhir di Penjara Manchester atas dakwaan pemerkosaan sejumlah pemuda
Banyak ahli matematika dari kalangan laki-laki, tetapi ini bukan berarti laki-laki lebih pandai matematika dari perempuan, Ada banyak ahli matematika dari kalangan perempuan, seperti Sophia Germain, Emmy Noethe, Maryam Mirzakhani dan lainnya.
Selama ini kita mengenal ahli matematika seperti Pythagoras, Isaac Newton, Gottfried Leibniz dan masih banyak lagi. Kita juga sering melihat konfrensi atau simposium matematika yang selalu didominasi oleh pesera laki-laki. Namun, apakah berdasarkan ini kita dapat membuat kesimpulan bahwa laki-laki lebih pandai dari perempuan? jawabannya ternyata tidak, itu hanya mitos yang berkembang selama ini dikalangan masyarakat.
Faktanya, banyak ilmuan perempuan yang dikenal ahli pada bidang matematika, bahkan ada yang mendapat nobel. Beberapa di antara mereka adalah Sophia Germain yang terkenal dengan teori elastisitas, Emmy Noether merupakan pencetus Teorema Noether, Maryam Mirzakhani peraih Fields Medal dan Karen Uhlenbeck yang mendapatkan penghargaan pemenang Abel Prize.
Sebenarnya banyak riset yang telah dilakukan di berbagai negara yang menyimpulkan bahwa kemampuan matematika khususnya bidang aritmatika pada anak laki-laki dan anak perempuan ternyata tidak jauh berbeda. Bahkan kemampuan matematika ini cenderung konsisten hingga usia dewasa. Lalu apa penyebabnya?
Ternyata kemampuan anak pada bidang matematika tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kecerdasan saja, melainkan tingkat kepercayaan diri sangat mempengaruhi seseorang untuk menjadi ahli matematika. Kepercayaan diri ini dipengaruhi oleh orang tua, guru maupun lingkungan tempat dimana anak tersebut tumbuh. Sebab apa yang dipikirkan oleh orangtua dan masyarakat ternyata mempengaruhi kepercayaan dirinya.
Di negara-negara yang belum mengakui kesetaraan hak perempuan dan laki-laki, memiliki kecenderungan menganggap bahwa kemampuan matematika anak perempuan selalu berada di bawah anak laki-laki. Anggapan inilah yang akan melemahkan kepercayaan diri anak perempuan, sementara anak laki-laki menjadi lebih yakin akan kemampuannya dalam bermatematika.
Berbeda halnya dengan negara-negara maju yang sudah mengakui kesetaraan hak perempuan dan laki-laki. Anak laki-laki dan perempuan memiliki kepercayaan diri yang sama, bahkan negara-negara maju tersebut mampu melahirkan perempuan yang ahli matematika, bahkan dunia mengakuinya, seperti Sophia Germain yang berasal dari Perancis, Emmy Noether dari Jerman, Maryam Mirzakhani dari Iran dan Karen Uhlenbeck dari Amerika.
Oleh karena itu, untuk terwujudnya kesetaraan kecerdasan anak, sudah saatnya kita memperjuangkan kesetaraan hak pada perempuan dan laki-laki. Dimulai dari diri sendiri, yang tidak akan memberi anggapan negatif kepada anak perempuan bahwa kemampuannya tidak akan dapat melebihi laki-laki. Dengan demikian, mereka akan memiliki kepercayaan diri yang sama, sehingga bukan tidak mungkin bagi Indonesia untuk melahirkan ilmuan-ilmuan yang pandai matematika dan terkenal.Samsung awalnya adalah perusahaan yang mengekspor mie dan barang konsumsi lainnya ke China
Api kecil jadi teman, api besar menjadi lawan
Selain dikenal sebagai preman John Kei juga dianggap sebagai malaikat bagi sekelompok orang