Sahabat Informasi

Sahabat Informasi

Temukan Pengetahuan Terbaru dan Terpercaya di SahabatInformasi.com

Sritex Pailit: Prabowo Turun Tangan

Pabrik Sritex - Foto: Antara Foto/Mohammad Ayudha
Pabrik Sritex - Foto: Antara Foto/Mohammad Ayudha

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex menjadi buah bibir. Raksasa tekstil tersebut terancam pailit. Pemerintah pun ikut turun tangan menanggapi apa yang terjadi di Sritex. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjabarkan Presiden Prabowo Subianto ingin menyelematkan Sritex karena perusahaan tersebut merupakan industri padat karya yang menggunakan banyak sekali tenaga kerja. Di sisi lain, Yassierli bilang pemerintah ingin di masa-masa awal kepemimpinan Prabowo tidak ada masalah yang membuat gonjang-ganjing perekonomian nasional.

"Itu salah satu tentu. Teman-teman juga paham kita ini berada di awal pemerintahan. Tentu kita ingin starting-nya ini baik," ungkap Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024). Pemerintah, kata Yassierli, juga ingin memberikan sinyal positif kepada kalangan perusahaan bahwa pemerintah akan hadir bagi semua pihak, tak terkecuali kepada perusahaan yang kesusahan maupun pada tenaga kerjanya.

Pemerintah Turun Tangan

Momen unik terlihat kala Menteri Ketenagakerjaan Yassierli hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat hari ini. Yassierli dipanggil Presiden Prabowo Subianto untuk membahas soal masalah yang terjadi di PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Saat tiba di Istana Kepresidenan, Yassierli nampak membawa map khusus. Map tersebut bertuliskan 'Langkah-langkah Strategis Kemnaker dalam Merespons Kasus Sritex.' Dia pun mengakui dokumen dalam map itu berisi paparan yang akan disampaikan ke Prabowo soal kasus yang terjadi di Sritex, seperti yang dilansir dari detik.com.

Dia mengungkapkan pihaknya akan mendukung agar pegawai Sritex bisa terlindungi di tengah isu pailit yang terjadi di perusahaan. Bila perlu, pemerintah akan menjaga agar PHK tidak terjadi. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar tidak ada satupun karyawan di PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini diungkapkan Prabowo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Yassierli yang ikut dalam rapat itu menekankan Prabowo meminta dengan tegas agar tak ada pekerja Sritex yang di-PHK di tengah pusaran ancaman pailit yang terjadi. "Terkait Sritex pemerintah memang concern, bahwa PHK itu tidak boleh terjadi, itu poin nomor satu," ujar Yassierli usai rapat, Selasa (29/10/2024). "Presiden minta memang tidak akan ada PHK, dan tidak akan kita biarkan terjadi PHK," tegasnya lagi mengungkapkan pesan Prabowo.

Perlindungan Tenaga Kerja

Dia mengungkapkan pihaknya akan mendukung agar pegawai Sritex bisa terlindungi di tengah isu pailit yang terjadi di perusahaan. Bila perlu, pemerintah akan menjaga agar PHK tidak terjadi. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar tidak ada satupun karyawan di PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini diungkapkan Prabowo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Yassierli yang ikut dalam rapat itu menekankan Prabowo meminta dengan tegas agar tak ada pekerja Sritex yang di-PHK di tengah pusaran ancaman pailit yang terjadi. "Terkait Sritex pemerintah memang concern, bahwa PHK itu tidak boleh terjadi, itu poin nomor satu," ujar Yassierli usai rapat, Selasa (29/10/2024). "Presiden minta memang tidak akan ada PHK, dan tidak akan kita biarkan terjadi PHK," tegasnya lagi mengungkapkan pesan Prabowo.

"Jadi kita juga meminta Sritex tetap berproduksi seperti biasa kemudian kita juga minta agar semua karyawan tetap tenang karena pemerintah akan memberi solusi terbaik," papar Yassierli. Yassierli menyatakan sampai saat ini belum ada satupun PHK yang dilakukan Sritex. Di sisi lain, sudah ada 162 pengawas ketenagakerjaan yang berkoordinasi dengan Sritex. "Sampai sekarang tidak ada (PHK yang terjadi). Dan kita monitor itu dan kami di daerah Jawa Tengah itu ada 162 pengawas ketenagakerjaan komunikasi koordinasi dengan manajemen Sritex juga baik," ujar Yassierli.[1]

Arahan Presiden

Yassierli yang ikut dalam rapat itu menekankan Prabowo meminta dengan tegas agar tak ada pekerja Sritex yang di-PHK di tengah pusaran ancaman pailit yang terjadi. "Terkait Sritex pemerintah memang concern, bahwa PHK itu tidak boleh terjadi, itu poin nomor satu," ujar Yassierli usai rapat, Selasa (29/10/2024). "Presiden minta memang tidak akan ada PHK, dan tidak akan kita biarkan terjadi PHK," tegasnya lagi mengungkapkan pesan Prabowo.

"Jadi kita juga meminta Sritex tetap berproduksi seperti biasa kemudian kita juga minta agar semua karyawan tetap tenang karena pemerintah akan memberi solusi terbaik," papar Yassierli. Yassierli menyatakan sampai saat ini belum ada satupun PHK yang dilakukan Sritex. Di sisi lain, sudah ada 162 pengawas ketenagakerjaan yang berkoordinasi dengan Sritex. "Sampai sekarang tidak ada (PHK yang terjadi). Dan kita monitor itu dan kami di daerah Jawa Tengah itu ada 162 pengawas ketenagakerjaan komunikasi koordinasi dengan manajemen Sritex juga baik," ujar Yassierli.

Dengan adanya arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa Sritex dan para karyawannya dapat menghadapi krisis ini tanpa harus mengalami pemutusan hubungan kerja. Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya melindungi para pekerja, tetapi juga memastikan stabilitas ekonomi nasional di masa awal kepemimpinan Prabowo.

Produksi Tetap Berjalan

"Jadi kita juga meminta Sritex tetap berproduksi seperti biasa kemudian kita juga minta agar semua karyawan tetap tenang karena pemerintah akan memberi solusi terbaik," papar Yassierli. Yassierli menyatakan sampai saat ini belum ada satupun PHK yang dilakukan Sritex. Di sisi lain, sudah ada 162 pengawas ketenagakerjaan yang berkoordinasi dengan Sritex. "Sampai sekarang tidak ada (PHK yang terjadi). Dan kita monitor itu dan kami di daerah Jawa Tengah itu ada 162 pengawas ketenagakerjaan komunikasi koordinasi dengan manajemen Sritex juga baik," ujar Yassierli.

Pemerintah memastikan agar produksi Sritex tetap berjalan demi menjaga stabilitas ekonomi. Ini adalah bagian dari langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat melalui masa sulit ini tanpa harus mengorbankan karyawan mereka. Hal ini juga memberikan kepastian kepada para karyawan bahwa posisi mereka aman dan pemerintah berada di sisi mereka.

Dengan komitmen untuk menjaga produksi tetap berjalan, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya dan tetap bersaing di pasar. Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada pemulihan ekonomi tetapi juga pada perlindungan terhadap para pekerja dan keberlangsungan industri tekstil di Indonesia.

Referensi
  1. detik.com. (29 Oktober 2024). "Prabowo Tak Mau Ada PHK di Sritex!". Diakses tanggal 29 Oktober 2024.

Feed