Sisi Tersembunyi dari Steve Jobs: Zen Buddhisme, Privasi, dan Perjalanan yang Rumit
Steve Jobs, tokoh ikonik di dunia teknologi dan pendiri Apple, bukan hanya dikenal karena inovasinya yang mengubah dunia, tetapi juga karena kepribadiannya yang kompleks dan beragam. Di balik citra publiknya yang seringkali dingin dan tak terjangkau, Jobs memiliki sisi-sisi tersembunyi yang jarang terungkap. Salah satunya adalah ketertarikannya pada Zen Buddhisme yang mendalam, yang secara signifikan mempengaruhi pendekatannya terhadap desain produk dan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Jobs adalah sosok yang sangat menjaga privasinya. Ia jarang berbicara tentang kehidupan pribadinya di depan umum dan selalu berusaha melindungi keluarganya dari sorotan media. Sikapnya yang protektif ini membuat banyak orang tidak mengetahui detail tentang kesehariannya dan hubungannya dengan orang-orang terdekatnya. Bahkan, kontribusinya dalam dunia animasi melalui Pixar menunjukkan bahwa pengaruh Jobs melampaui batas teknologi dan memasuki ranah kreatif lainnya.
Tak hanya itu, hubungan Jobs dengan keluarganya, terutama dengan anak perempuannya Lisa Brennan-Jobs, juga penuh liku-liku. Awalnya, Jobs menyangkal Lisa sebagai anak biologisnya, yang menyebabkan ketegangan di antara mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka membaik, dan Jobs akhirnya mengakui Lisa sebagai anaknya. Sisi-sisi kehidupan Jobs ini menunjukkan bahwa di balik kesuksesannya, ia adalah manusia yang memiliki perjuangan dan pertumbuhan pribadi yang signifikan.
Tertarik Pada Zen Buddhisme
Steve Jobs memiliki minat mendalam pada Zen Buddhisme yang sangat mempengaruhi filosofi hidupnya dan cara dia menjalankan bisnis serta mendesain produk. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai ketertarikannya pada Zen Buddhisme:
- Perjalanan ke India: Pada tahun 1974, Jobs melakukan perjalanan ke India untuk mencari pencerahan spiritual. Selama perjalanan ini, dia bertemu dengan berbagai guru spiritual dan mempelajari praktik-praktik meditasi. Perjalanan ini memperdalam minatnya pada Buddhisme dan filosofi Timur.
- Pengaruh Guru Zen: Salah satu pengaruh terbesar dalam hidup Jobs adalah Kobun Chino Otogawa, seorang biksu Zen yang menjadi mentor spiritualnya. Jobs sering berkonsultasi dengan Otogawa tentang berbagai aspek kehidupan dan bisnis. Otogawa membantu Jobs memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Zen dalam kehidupannya sehari-hari.
- Praktik Meditasi: Jobs mempraktikkan meditasi Zen secara rutin, yang membantunya mengembangkan ketenangan batin dan fokus. Meditasi membantunya mengatasi stres dan tekanan dalam kehidupan profesionalnya yang intens.
- Filosofi Hidup: Zen Buddhisme mengajarkan kesederhanaan, ketenangan, dan fokus pada saat ini. Prinsip-prinsip ini sangat memengaruhi cara Jobs mendesain produk Apple. Dia percaya pada desain yang sederhana, elegan, dan fungsional, yang tercermin dalam produk-produk ikonik seperti iPhone, iPod, dan MacBook.
- Pendekatan pada Bisnis: Zen juga mengajarkan pentingnya "less is more" (lebih sedikit lebih baik). Jobs menerapkan prinsip ini dalam pendekatan bisnisnya dengan fokus pada beberapa produk kunci dan memastikan bahwa produk-produk tersebut dibuat dengan kualitas terbaik. Dia selalu mendorong timnya untuk memikirkan kembali desain dan fungsi produk hingga mencapai kesederhanaan dan kesempurnaan.
- Pengaruh pada Inovasi: Jobs sering berbicara tentang "pikiran pemula" (beginner's mind), konsep Zen yang mendorong seseorang untuk melihat dunia dengan rasa ingin tahu dan keterbukaan seperti anak kecil. Pendekatan ini membantunya tetap inovatif dan tidak terjebak dalam pola pikir konvensional.
Pengaruh Zen Buddhisme dalam kehidupan Steve Jobs adalah contoh bagaimana filosofi dan praktik spiritual dapat berdampak besar pada cara seseorang melihat dunia, membuat keputusan, dan mencapai keberhasilan dalam karier mereka. Zen membantu Jobs untuk tetap fokus, kreatif, dan berani mengambil risiko, yang semuanya berkontribusi pada kesuksesan luar biasa Apple sebagai perusahaan teknologi terkemuka.
Sosok yang Sangat Privat
Steve Jobs adalah sosok yang sangat menjaga privasinya. Meskipun dia adalah seorang tokoh publik yang sangat terkenal, Jobs tidak terlalu membagikan detail tentang kehidupan pribadinya kepada publik. Beberapa aspek yang menonjol dari ketidakjelasan privasi Jobs termasuk:
- Kehidupan Pribadi yang Dijaga Rapat: Jobs sangat jarang memberikan wawancara tentang kehidupan pribadinya atau memperlihatkan detail tentang kehidupan keluarganya kepada media. Ini menciptakan aura misteri di sekitar kehidupan pribadinya.
- Keluar dari Sorotan Publik: Meskipun kehadirannya sering terlihat dalam acara peluncuran produk Apple atau dalam presentasi besar, Jobs cenderung menjaga jarak dari publik setelahnya. Dia tidak aktif di media sosial atau tidak melakukan penampilan publik yang terlalu sering.
- Protektif terhadap Keluarga: Jobs dikenal sangat protektif terhadap keluarganya. Dia berusaha keras untuk menjaga privasi anak-anaknya dan memisahkan kehidupan pribadi mereka dari sorotan publik sebisa mungkin.
- Ketidakjelasan tentang Kesehatannya: Bahkan ketika dia sakit parah (ia menderita kanker pankreas), Jobs tidak terlalu banyak memberikan informasi kepada publik tentang kondisinya atau pengobatan yang sedang dia jalani. Hal ini menambah aspek misteri tentang kehidupan pribadinya.
- Fokus pada Karya dan Produk: Jobs lebih suka berbicara tentang produk dan visinya dalam teknologi daripada mengenai kehidupan pribadinya. Presentasi dan wawancara yang melibatkan Jobs biasanya lebih berfokus pada inovasi, desain, dan filosofi di balik produk Apple daripada tentang dirinya secara pribadi.
Steve Jobs, meskipun menjadi figur publik yang sangat berpengaruh, berhasil menjaga sebagian besar kehidupan pribadinya dari perhatian publik, menciptakan gambaran tentang dirinya yang lebih terfokus pada karya dan visi teknologinya.
Kebiasaan Makan yang Ekstrem
Kebiasaan makan Steve Jobs yang sangat ketat dan ekstrem. Steve Jobs dikenal karena memiliki pola makan yang sangat spesifik dan terkadang eksentrik, yang sebagian besar dipengaruhi oleh filosofi pribadinya tentang kesehatan dan spiritualitas.
Pada periode tertentu dalam hidupnya, Jobs mengikuti diet yang sangat terbatas. Salah satu contohnya adalah saat dia hanya makan buah-buahan, seperti apel, wortel, dan seledri selama beberapa waktu. Dia percaya bahwa diet semacam ini dapat membersihkan tubuhnya dari racun dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Asal mula kebiasaan makan Jobs dapat ditelusuri kembali ke masa muda ketika dia membaca buku "Diet for a Small Planet" karya Frances Moore Lappé. Buku ini mempengaruhi cara pandangnya terhadap makanan dan konsumsi, menginspirasinya untuk menjalani gaya hidup yang lebih sederhana dan lebih sadar akan lingkungan.
Kebiasaan makan Jobs kadang-kadang menciptakan tantangan di lingkungan kerja dan sosialnya. Misalnya, saat bekerja di Apple, dia sering kali mengonsumsi diet yang tidak lazim di meja rapat atau acara bisnis, yang bisa jadi membuatnya terlihat aneh di mata rekan-rekannya.
Meskipun kebiasaan makan Jobs sering kali dianggap ekstrem, bagi dia, ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai keseimbangan dan kesehatan yang optimal. Meskipun tidak banyak yang tahu secara detail apa yang dia makan setiap hari, kecuali dari sedikit keterangan dari orang-orang terdekatnya, kebiasaan makan ini menjadi salah satu aspek yang menarik dari kehidupan pribadinya yang jarang diekspos ke publik.
Hubungan yang Rumit dengan Keluarga
Steve Jobs pertama kali bertemu dengan Chrisann Brennan, ibu Lisa, saat mereka berdua masih remaja di Silicon Valley pada tahun 1972. Hubungan mereka on-off berlanjut beberapa tahun setelahnya. Pada tahun 1978, Chrisann melahirkan Lisa Brennan di sebuah komune di Oregon. Pada awalnya, Jobs menyangkal bahwa dia adalah ayah biologis Lisa dan menolak tanggung jawab ayahnya terhadapnya. Ini terjadi meskipun tes DNA menunjukkan dengan jelas bahwa Jobs adalah ayah Lisa.
Meskipun awalnya menolak untuk mengakui, Jobs secara finansial membantu Chrisann dan Lisa dengan memberikan dukungan keuangan. Namun, hubungan mereka berdua terus terputus dan rumit. Chrisann dan Lisa sering mengalami kesulitan keuangan, dan Jobs secara bertahap meningkatkan dukungannya terhadap mereka, meskipun dia tidak selalu hadir secara emosional.
isa Brennan-Jobs, dalam memoarnya yang diterbitkan pada tahun 2018 berjudul "Small Fry", menggambarkan hubungannya dengan Jobs sebagai rumit dan bervariasi. Dia mencatat momen-momen di mana dia merasa dekat dengan ayahnya dan juga momen-momen di mana dia merasa diabaikan atau diabaikan.
Pada akhirnya, Jobs dan Lisa memperbaiki hubungan mereka seiring waktu. Jobs mengakui paternitasnya dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Lisa saat dia tumbuh dewasa. Meskipun tidak selalu mudah, Lisa akhirnya mendapatkan pengakuan dari Jobs sebagai anaknya dan berada di sampingnya saat Jobs menghadapi perjuangannya melawan kanker sebelum kematiannya pada tahun 2011.
Kisah hubungan antara Steve Jobs dan Lisa Brennan-Jobs mencerminkan sisi manusiawi dan kompleks dari sosok yang sering kali digambarkan sebagai figur ikonik dalam dunia teknologi.
Kata-kata Bijak Steve Jobs yang Selalu Memotivasi
Sepanjang hidupnya, Jobs dikenal dengan kata-katanya yang bijak dan penuh inspirasi. Berikut adalah beberapa kutipan terkenal darinya:
- "Yang terpenting adalah memiliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda. Mereka entah bagaimana sudah tahu apa yang benar-benar ingin Anda capai dalam hidup. Segalanya yang lain hanyalah pendapat orang lain."
- "Tetaplah haus, tetaplah lapar."
- "Inovasi adalah membedakan antara seorang pemimpin dan pengikut."
- "Desain bukan hanya tentang bagaimana sesuatu terlihat, tetapi juga bagaimana sesuatu bekerja."
- "Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan untuk menjalani hidup orang lain. Jangan terjebak dalam dogma yang memiliki kehidupan orang lain sebagai hasil dari pemikiran orang lain. Jangan biarkan suara
Artikel Terkait
Terpopuler
Rekomendasi
Feed
- Thomas Edison: Sejarah dan Warisan Penemu Terkenal
- Malala Yousafzai: Pejuang Pendidikan dan Ikon Global
- Mengenal Nikola Tesla: Ilmuwan dan Penemu Genius
- Grace Hopper: Pelopor Pemrograman dan Pahlawan Teknologi
- Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses di Usia Tua
- Neil Patel: Alasan di Balik Penyesalannya Memilih Kuliah